Hi, guest ! welcome to Livebebetter!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Rabu, 24 Desember 2008

Christmas Bell

Christ Bell



THE BELL
I KNOW WHO I AM
I am God's child (John 1:12)
I am Christ's friend (John 15:15 )
I am united with the Lord (1 Cor. 6:17)
I am bought with a price (1 Cor 6:19-20)
I am a saint (set apart for God). (Eph. 1:1)
I am a personal witness of Christ. (Acts 1:8)
I am the salt & light of the earth (Matt 5:13-14)
I am a member of the body of Christ (1 Cor 12:27)
I am free forever from condemnation ( Rom. 8: 1-2)
I am a citizen of Heaven. I am significant (Phil 3:20)
I am free from an y charge against me (Rom. 8:31 -34)
I am a minister of reconciliation for God (2 Cor 5:17-21)
I have access to God through the Holy Spirit (Eph. 2:18)
I am seated with Christ in the heavenly realms (Eph. 2:6)
I cannot be separated from the love of God (Rom 8:35-39)
I am established, anointed, sealed by God (2 Cor 1:21-22 )
I am assured all things work together for good (Rom. 8:28 )
I have been chosen and appointed to bear fruit (John 15:16 )
I may approach God with freedom and confidence (Eph. 3: 12 )
I can do all things through Christ who strengthens me (Phil. 4:13)
I am the branch of the true vine, a channel of His life (John 15: 1-5)
I am God's temple (1 Cor. 3: 16). I am complete in Christ (Col. 2: 10)
I am hidden with Christ in God (Col. 3:3).. I have been justified (Romans 5:1)
I am God's co-worker (1 Cor. 3:9; 2 Cor 6:1). I am God's workmanship (Eph. 2:10)
I am confident that the good works God has begun in me will be perfected. (Phil. 1: 5)
I have been redeemed and for given ( Col 1:14). I have been adopted as God's child (Eph 1:5)
I belong to God
Do you know
Who you are?


Keep this bell ringing...pass it on
'The LORD bless you and keep you;
The LORD make His face shine upon you
And be gracious to you;
The LORD turn His face toward you
And give you peace...
Numbers 6:24-26






Sumber : Vivi Sutanto

Siapakah Orang-orang Majus itu?

Siapakah Orang-orang Majus itu?
Di sadur dari Buku Bambang Noorsena Renungan Ziarah ke Tanah Suci, 189-191.

Bapa Gereja purba, Yustinus Martir dalam bukunya: Dialoque with Thrypo (ditulis + 154, jadi masih dekat dengan zaman rasuli), orang-orang Majus itu dikatakan berasal dari tanah Arab. [ lihat, Jack Finegan, Handbook of Biblical Chronology (New Jersey: Princeton University Press, 1964), 231]

Apakah orang Arab punya peranan dalam sejarah keselamatan? Tentu saja. Menurut Alkitab sendiri, Ismael, sebagai salah seorang anak Abraham (Ibrahim), dikaruniai Allah berkat sebagai bangsa yang besar. Keturunan Ismael ditentukan hidup berdampingan dengan umat Israel. Dalam Kitab Taurat, anak-anak Ismael tinggal di padang gurun yaitu antara Hawila dan Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Karena itu, secara geografis (Ibr: ‘al fene kal eheu nafel) “mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka (Kejadian 25:18)

Sebutan Asyur (Assyria) pada zaman itu, sekarang menunjuk wilayah Irak, tepatnya di sekitar Teluk Persia. Kita juga membaca tulisan-tulisan rabi-rabi, bahwa Shilo yang disebut dalam berkat Nabi Yakub, tidak lain adalah Syi Loh, “persembahan-persembahan untuk-Nya.( lihat, Risto Santala, Loc.Cit) Orang Majus sangat terkenal sebagai ahli perbintangan di Persia, ilmu perbintangan sudah berkembang luas.

Kalau demikian, manakah yang benar: orang Majus berasal dari Arab ataukah dari Persia penganut Zoroasther? Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Sebab, suku-suku Arab telah mendiami Teluk Persia sejak masa yang paling dini. Pada masa-masa kemudian, suku-suku Arab di Teluk itu banyak yang telah menjadi Kristen. Itulah suku-suku Arab di Teluk: Thay, Tanukh dan Aqula. Menurut sumber-sumber sejarah Gereja Gereja Syria, sarjana-sarjana suku Arab Kristen di teluk inilah yang membantu Patriarkh Syria, Mar Yuhanna Abu Sedra II, menerjemahkan Injil secara lengkap dalam bahasa Arab dari Aram / Suryani tahun 643. [lihat, Mar Ignatius Ya’qub III, Al-Kanisat al-Suryaniyyat Al- Anthakiyyat Al-Orthodoksiyyat (Alleppo: Alif-Ba’ Al-Adib Linasyr, 1980), 12-14]

Menurut tradisi Gereja Syria Timur (Assyria) yang ada di Irak, sebenarnya jumlah orang-orang Majus itu tidak hanya 3 orang, tetapi 12 orang. Dalam drama-drama Natal, Jumlah 3 orang itu hanya disesuaikan dari jumlah persembahannya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Menurut legenda orang-orang Kristen Assyria tersebut, ke – 12 orang-orang Majus itu, masing-masing dikelempokkan menjadi 3 kelompok: pertama, 4 orang yang membawa emas, yaitu: Arvindid bin Artiban, Hormsad bin Satros, Gusnasab bin Gunafar dan Arshak bin Markus; kedua, 4 orang membawa mur, yaitu: Zarandar bin Warzud, Akreho bin Kesro, Arbachas bin Kolite dan Ashtan-Kakodon bin Shesran; dan ketiga, 4 orang lagi membawa kemenyan, yaitu Mahroz bin Kohram, Aksherosh bin Kashan, Sadlak bin Baldan dan Marodak bin Bildad [dalam buku Aziz A.Atiya, History of Eastern Christianity (Notre Dame, Indiana: University of Notre Dame Press, t.t.), 243.]

Dalam tradisi Assyria yang kita kutip, memang tidak ada keterangan bahwa orang-orang Majus itu Arab. Hanya disebut kalau mereka itu “were apparently Aramaic speaking, they could had come only from the kingdom of Urhai or Eddesa”

Sumber-sumber sejarah Romawi pada abad-abad permulaan Masehi, memasukkan Eddesa ke dalam suku-suku Arab. Menariknya lagi, dalam tradisi Kristen Syria, seperti yang diriwayatkan Mar Mshihazkha, dalam buku Al-Mashadir Al-Suryaniyyah (Sources Syriaques), bahwa uskup pertama wilayah Adiabene yang langsung diangkat oleh Rasul Thadeus, yakni Uskup Mar Pkidha, adalah keturunan salah satu dari orang Majus itu. [ lihat, Samuel Hugh Moffett, A History of Christianity in Asia. Vol. I (New York: Orbis Book, 1998), 45]

Perlu digarisbawahi, bahwa bahasa sehari-hari orang Majus adalah juga bahasa Aram, sama seperti bahasa yang dipakai Yesus. Orang Majus berasal dari Kerajaan Eddesa atau Urhai. Urhai adalah sebutan dalam bahasa Aram yang dalam bahasa Arab dikenal Ar-Raha, yakni sebuah kota yang kini termasuk wilayah negara Syria Modern. Masih di Eddesa, kita juga mengenal nama Raja Abgar V Chomo yang sangat terkenal, yang dalam sumber sejarah Roma disebut memerintah di wilayah yang: ho tes ‘ Arabias phularxos, “termasuk daerah suku-suku Arab. [ Dalam “Shurat Risalat Abjar al-Hakm ila Yasu’a”, dalam Tarikh al-Kanisat li Yusabius al-Qaisari. Tarjamat ila lughat Arabiyah: Al-Qamash Marqus Dawud (Kairo: Maktabah al-Muhabah, 1979), 55-59]

Jadi, jika kita sepakat orang Majus itu berasal dari Arab, kita tidak perlu jauh-jauh mencarinya ke Mekkah atau Madinah di Arav Selatan, melainkan kita bisa menjumpainya dari suku-suku Arab Utara di wilayah Teluk Persia.

Selamat Natal, Tuhan Memberkati !!!

Ikutlah teladan Tuhan yang melayani!

Ikutlah teladan Tuhan yang melayani!
Oleh : Daniel Susanto S.Th

Desember telah tiba, sebentar lagi kita akan bersama-sama merayakan hari Natal. Ayat-ayat dalam Alkitab yang menceritakan kisah Natal akan dikumandangkan di berbagai tempat dan gereja. Kali ini kita akan merenungkan bersama-sama sebuah ayat yang menyatakan maksud kedatangan Yesus

Natal adalah hari yang selalu dinantikan oleh umat Kristen, oleh kita semua sebagai anak-anak-Nya. Namun saat ini Natal ternyata juga menjadi moment yang dinantikan oleh mereka diluar Kristen. Karena, moment ini adalah kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan menjual segala macam hiasan-hiasan, hadiah, kue, kartu dan pakaian yang bernuansa Natal.

Alangkah dangkalnya jika Natal hanya diukur dan dipahami sebatas aksesoris-aksesorinya saja. Natal yang sesunguhnya melebihi dari segala macam pernak-pernik tersebut. Sebab Natal sesungguhnya adalah kepedulian Allah kepada manusia agar manusia dapat mengenal-Nya dengan benar. Sehingga manusia itu sendiri dapat diselamatkan dari hukuman dosa

Seperti ada tertulis:
Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal. (Yohanes 3:16 – BIS)

Nah, Jika Allah telah terlebih dulu peduli dan memberikan hadiahnya kepada kita umat manusia. Apakah yang dapat kita berikan kepada Dia sebagai ucapan syukur kita?

Efesus 5:1 mengatakan;
Kalian adalah anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, sebab itu kalian harus berusaha mengikuti teladan Allah. BIS (Bahasa Indonesia Sehari-hari)

kalian harus berusaha mengikuti teladan Allah. Dalam dimensi terjemahan yang lain dikatakan; Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih (TB).

Mengikuti teladan Allah = penurut-penurut Allah atau meniru karakter / sifat Allah. Itulah yang harusnya menjadi perenungan dalam setiap perayaan Natal kita.

Matius 20:28 mengatakan; “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (TB)


“…. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:3-8 – TB)

Teladan yang harus kita ikuti adalah mengasihi dan melayani, kepada Allah dan juga kepada manusia.

Sekalipun dalam suasana Natal, kita perlu menengok sebuah ayat, yang saat kita di Sekolah Minggu dulu sering kita hafalkan: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu...”

Barangkali ada di antara kita yang tidak memiliki banyak harta, namun memiliki kreatifitas yang luar biasa. Persembahkanlah kreatifitas tersebut bagi kemuliaan Tuhan. Atau barangkali ada yang hanya menjadi pegawai rendahan, tidak seperti orang-orang lain yang menjadi pengusaha yang sukses. Persembahkanlah keberadaan Anda sebagaimana Anda adanya dan bekerjalah dengan tekun. Itulah persembahan Anda kepada Tuhan.

Firman Tuhan melalui Rasul Paulus mengingatkan kita tentang hal ini;
“ Saudara-saudara yang menjadi hamba! Dalam segala hal, hendaklah kalian taat kepada tuanmu yang di dunia ini. Janganlah taat kepada mereka hanya pada waktu mereka sedang mengawasi kalian, karena kalian ingin dipuji. Taatilah mereka dengan hati yang ikhlas, karena kalian menghormati Tuhan.
Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia. Ingatlah bahwa kalian akan menerima upah dari Tuhan. Apa yang disediakan Tuhan untuk umat-Nya, itulah yang akan diberikan kepadamu. Sebab majikan yang sebenarnya sedang dilayani oleh kalian adalah Kristus sendiri.” (Kolose 3:22-24 – BIS)

Dan akhirnya, marilah kita memaknai Natal tahun ini dengan mengikuti teladan-Nya yang datang untuk mempersembahkan hidup-Nya dan melayani Allah juga umat manusia. Persembahkanlah totalitas hidup kita agar dapat memuliakan Dia, seperti halnya para gembala-gembala dan Majus menyembah Dia. Tuhan memberkati dan Selamat Hari Natal.

Kapankah Tuhan Yesus Lahir?

Kapankah Tuhan Yesus Lahir?

Alkitab tidak pernah menjelaskan kapan tepatnya tanggal Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini. Namun Alkitab hanya menyatakan Tuhan Yesus pernah lahir ke dalam dunia ini.

Dalam Lukas 1:26, hanya dikatakan bahwa Malaikat Gabriel / (Jibril) menjumpai Maria ketika Elizabeth mengandung Yohanes pada bulan ke-6 dari kehamilannya tersebut. Menurut John Chrisostomos, berita tentang akan lahirnya Yohanes Pembaptis adalah pada saat orang-orang Yahudi merayakan Perayaan Tabernakel (Yom Kippur), jatuh pada tanggal 10 bulan Tishri, (Bambang Noorsena, Ziarah ke Tanah Suci. ( Jakarta: Komunitas Nisita, 2004), 201]. Yang mana Zakharia mendapat giliran bertugas memimpin ibadah tersebut (Lukas 1:5-25).

Satu-satunya dokumen yang mencatat penetapan tanggal kelahiran Tuhan Yesus adalah The Coptic Didascalia Apostolorum ( Arab: al-Dustur ar-Rasuliyyah):

Saudara-saudara, peliharalah perayaan untuk kelahiran-Nya (Natal) pada tanggal 25 bulan ke-9 Ibrani, yaitu tanggal 29 bulan ke-4 Mesir. [Markus Aziz Khalil, The Coptic Orthodox Church (Montreal, Canada: The Coptic Orthodox Pariarchate, t.t.), 35. seperti dikutip oleh Bambang Noorsena, Ziarah ke Tanah Suci., 200].

John Chrisostomos yang menghitung menurut tarikh Syro-Makedonia, bahwa penyampaian berita tentang Yesus oleh Gabriel jatuh pada tanggal 25 Maret. [Cf. “Al-A’id Al-Tsabitah”, dalam Mar Ignatius Zakka I ’Iwas, At-tuhfat ar Ruhiyyat fii Ash Shalat al-Fardhiyyat (Allepo: Dar-Raha lin Nasyr, 1990), 204 seperti dikutip Bambang Noorsena]. Dengan hitungan tersebut maka di dapat tanggal kelahiran Yesus yaitu, 29 bulan Mesir Khiakh, yang sejajar dengan tanggal 25 bulan Yahudi Tebet atau tanggal 25 Desember Masehi. Namun Gereja di sebelah Timur merayakan pada tanggal 7 Januari, karena selisih antara kalender Gregorian Barat dengan Kalender Julian yang lama yang masih diikuti oleh gereja-gereja Timur. [jelasnya Lihat Bambang Noorsena, 202-204]. Bahkan Gereja Orthodox Armenia menetapkan pada tanggal 19 Januari.

Lalu benarkah Yesus pada tanggal 25 Desember, bukankah bulan Desember hingga awal Januari adalah cuaca masih cukup dingin? Catatan Dokter Lukas dalam Injil yang ditulisnya, mengatakan bahwa berita kelahiran Yesus pertama kali di sampaikan kepada para gembala-gembala di padang. Mungkinkah hal itu terjadi?

Jawabnya mungkin!!! Pertama, sesusai pengharapan Yahudi, tampaknya yang dimaksud Lukas adalah bukan tempat pengembalaan biasa, tetapi menunjuk kepada Migdal Eder, “menara Kawanan Domba” yang juga disebutkan dalam Targum Yonathan. Memiliki latar belakang Keja 35:16-22. Dalam Targum itu dikatakan: Migdal Eder, Menara Kawanan Domba, tempat Raja Mesiah akan menyatakan diri-Nya pada hari-hari terakhir (Targum Yonathan, Genesis 35:21 [Alfred Edhersheim, The Life of Jesus The Messiah ( Peabody, Massachusetts: Hendrickson Publisher, 1996), 130 dikutip oleh: Noorsena, 211]. Diperjelas dalam Mishnah bahwa domba-domba yang dijaga di Migdal Eder adalah domba-domba yang akan dipergunakan dalam upacara di Bait Allah dan dalam jalan yang tertutup dikelilingi benteng. Sehingga domba-domba tersebut dibiarkan digembalakan baik pada musim panas ataupun hujan.

Kedua, secara umum biasanya pada musim dingin domba tidak digembalakan di padang. Namun apakah dunia ini tidak pernah mengalami hal-hal yang khusus? Seperti tidak selamanya pada bulan tersebut tidak turun hujan? Memang biasanya bulan Tebet / Desember turun hujan, tetapi saat itu seperti yang disaksikan oleh Talmud: “Tahun yang baik pada bulan Tebet/ Desember-Januari tidak turun hujan” (Ta’anit 6b). Tidak ada yang mustahil bagi Allah (Lukas 1:37).

Dr. Chaplin dalam Palestinian Exploration, edisi Januari pertengahan 1883 melaporkan bahwa rata-rata curah hujan pada pertengahan bulan musim dingin di Palestina mencapai 4.718 inci pada bulan Desember; 5.479 inci pada bulan Januari dan 5.207 inci pada Pebruari. Tetapi ia juga mencatat bahwa pernah didapati angka curah hujan sangat mengejutkan: 0.490 inci pada bulan Desember; 1.595 inci pada bulan Januari dan langsung meningkat 2 kali lebih dingin dari biasanya hingga 8.750 inci pada Pebruari.

Dengan argumentasi-argumentasi tersebut, tentunya kita akan sependapat bahwa kelahiran Yesus ke dunia ini menjadi lebih masuk akal, sebab rencana Allah tidak akan terbantahkan atau terhalang dengan keadaan dan situasi apapun termasuk masalah cuaca.

Namun sekali lagi, perlu digaris bawahi. Tanggal kelahiran Yesus kedua ini memang masih diperbincangankan ketepatannya. Tetapi hal tersebut kiranya jangan dibesar-besarkan, sehingga menjadikan sebagian orang menjadi undur imannya. Yang jelas adalah Allah telah menjelma menjadi manusia kira-kira 2008 tahun yang lalu agar umat manusia dapat mengenal-Nya. Sehingga barang siapa menyatakan bahwa ia menerima-Nya sebagai Juruselamatnya, orang tersebut akan diselamatkan.

Selamat Hari Natal!!!