Komputer dan Otak Kita
oleh: Daniel Susanto S.Th
Peradaban dan Kepandaian manusia selalu berubah dan berjalan seiring dengan berlalunya waktu. Barangkali di antara kita ada yang ingat dengan pelajaran sejarah ketika di bangku SMP dulu. Dalam pelajaran Sejarah, kita diperkenalkan dengan apa yang dinamakan zaman batu, zaman besi, zaman perunggu dan lain sebagainya. Pada setiap zaman-zaman tersebut, telah tercipta sebuah teknologi sederhana yang dapat mendukung kehidupan dan menjadi status perkembangan peradaban manusia.
Teknologi sederhana yang dimiliki manusia saat itu, lambat laun semakin berkembang. Mengapa disebut teknologi sederhana karena memang sangat sederhana. Kepandaian dan pola pikir mereka serta persoalan yang mereka jumpai saat itu, mengkondisikan mereka membuat alat-alat bantu (sederhana) bagi kegiatan mereka sehari-hari.
Seperti halnya hasil dari ekscavasi / penggalian-penggalian tim Arkeologi. Pernah ditemukan sebuah mata tombak terbuat dari batu. Dilain waktu, hasil penggalian di suatu tempat menemukan beberapa perkakas yang terbuat dari tembaga, besi, perunggu dll.
Zaman semakin berubah. Cara berpikir manusia pun berubah. Jika pada Zaman Purba pola hidup dan berpikir manusia dapat dikatakan sangat sederhana. Maka, saat ini kehidupan dan pola berpikir manusia semakin komplek.
Embrio Kompleksitas kehidupan manusia secara perlahan, namun pasti semakin terlihat. Sebagai contoh dari segi Kependudukan dan Pemerintahan, yang dulu Nomadik (berpindah), perlahan berubah menjadi Monarki (Kerajaan). Dari bentuk Monarki dengan perlahan pula berubah menjadi Republik.
Begitu pula jika dilihat dari segi sosial - ekonomi yang dulunya memiliki pola hidup Beragraria - Maritim, berubah kepada kehidupan Industrial. Kini Era di mana kita hidup, disebut sebagai Era Informasi dan Telekomunikasi. Zaman terus berubah dan pola pikir manusia semakin kompleks.
Berhubungan dengan zaman Telekomunikasi dan Informasi tersebut, berbagai alat elektronik tercipta melalui kompleksitas pikiran manusia yang dikelola oleh organ tubuh bernama otak. Bahkan ada sebuah benda tercipta, yang mirip (walaupun tidak identik) dengan kompleksitas otak manusia itu sendiri. Benda atau alat itu disebut komputer.
Kesamaan Cara Kerja Komputer dan Otak kita
Belakangan ini, saya senang membaca majalah dan tabloid yang membahas tentang seputar dunia komputer. Ada sesuatu yang menarik dan membawa saya kepada kontemplasi pribadi, ketika mengamati proses kerja komputer. Resume dari hasil kontemplasi saya itu adalah demikian; saya menemukan bahwa lebih kurang ada beberapa hal cara kerja Komputer yang dapat disejajarkan dengan kondisi otak kita.
Prinsip Kerja Komputer
Input – Loading Data
Saving – Memorizing Data
Searching Data
Account Data
Problem Komputer
Overload
Expire Date
Virus
Hilangnya data
Hang
Otak Kita
Input – Loading Informasi
Saving – Memorizing
Searching – Informasi
Account Informasi
Problem Otak kita
Overload
Faktor Usia
Penyakit
Dimensia / Pikun
Vertigo
Sebagaimana otak kita, jika sedang mengalami beban pikiran yang terlalu banyak, kadang kita mengalami pusing dan sakit kepala. Sehingga kita tidak dapat berpikir secara maksimal.
Komputer pun demikian. Oleh karena itu, Komputer memerlukan bantuan berupa alat untuk menyimpan data-data; USB, Disket, CD, atau harddisc eksternal. Agar setiap data dapat dipindahkan dan sistem kerjanya tidak berat. Selain itu, dalam jangka waktu tertentu kita perlu mendefragmenter harddisk agar kembali kepada susunan yang baik.
Jauh sebelum komputer diciptakan, ada seseorang yang bernama Musa. Dia begitu kewalahan menghadapi sekian banyak persoalan yang dialami bangsa Israel. Beruntung Musa memiliki bapak mertua yang baik dan bijaksana, bernama Yitro. Sehingga ketika keadaan otaknya hampir “overload,” Yitro memberikan saran yang baik dan bijaksana agar Musa dapat mendelegasikan sebagian tugasnya kepada orang-orang yang berkompeten dan memiliki roh takut akan Tuhan.* Dari peristiwa itu kini kita mengenal sebuah istilah “Managemen Yitro.” Yitro memandang persoalan yang dihadapi oleh Musa dari sudut pandang Kepemimpinan
Manusia juga memerlukan bantuan,
apalagi dikatakan tidak ada seorangpun yang dapat hidup seorang diri.* Baik Musa maupun kita semua, memerlukan bantuan orang lain untuk menolong pekerjaannya. Selain pertolongan dari orang lain, keseimbangan kerja dan beristirahat perlu juga kita jaga, agar memori otak kita dapat ter”defragmenter.” Sehingga pikiran dan tubuh kita dapat kembali fits dan dalam kondisi prima.
Dipandang dari sisi yang lain, dari sudut pandang “pengikut” (followers). Sebagaimana USB, Disket, CD dan harddisc ekternal yang juga tidak kebal terhadap virus. Jika alat-alat tersebut terinfeksi oleh Virus, maka ketika alat-alat tersebut dihubungkan kepada komputer induk yang terjadi adalah akan memperberat kerja komputer induk itu sendiri. Bahkan lebih buruk lagi merusak sistem dari program yang terdapat di komputer.
Demikian juga para pengikut, orang-orang yang dipimpin tidak kebal terhadap input-input atau pengaruh negatif di sekitarnya. Oleh karena itu, tidak sedikit para pemimpin dibuat sakit kepala. Tidak sedikit operasional dari sebuah organisasi tersendat, karena ada beberapa oknum yang tidak bersinergi atau bahkan merusak sistem kerja yang ada.
Solusi untuk persoalan tersebut adalah sebagaimana komputer dalam jangka waktu tertentu harus di up-grade. Perlu dibersihkan dari program-program yang tidak perlu dan juga virus. Otak kita perlu juga di up-grade dari pemikiran-pemikiran negatif. Sehingga kita akan membawa kebaikan bagi semua yang ada di sekitar kita.
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Filipi 4:7-9)