Daniel Susanto S.Th
Lalu Yesus berangkat dari
situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa
ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat
dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang
anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu
datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
Perempuan itu seorang Yunani
bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah
anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar,
Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan
anak-anak." Maka kata Yesus
kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab
setan itu sudah keluar dari anakmu."
Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di
tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar. (Markus 7:24-30).
Pernahkah kita jenuh dalam doa?
Jika tidak Haleluyah Puji
Tuhan! Namun jika pernah, mengapa? Pasti
ada segudang alasan pernah kita dengar bersama mengenai hal ini.
Sebetulnya hanya ada satu
alasan kenapa seseorang menjadi jenuh berdoa, yaitu tidak yakin doanya di jawab atau tidak, jika ada alasan lainnya hal itu
hanyalah efek samping dari ketidak yakinan orang tersebut apakah doanya dijawab
oleh Tuhan.
Marilah kita belajar dari
teks Markus 7:24-30 di atas mengenai seorang wanita kebangsaan
Siro-Fenisia. Ia tidak mempedulikan jawaban apa yang akan
dia dapatkan. Namun ia mengutarakan
permohonannya kepada Tuhan Yesus. ia
tidak pernah berpikir kalau jawaban yang di dapat akan berbeda dengan apa yang diharapkannya. Yang ia tahu adalah, permohonan kepada Tuhan
harus disampaikannya.
Pertama,
wanita Siro Fenisia tersebut menyadari bahwa perjumpaannya dengan
Tuhan adalah sebuah hal istimewa. Oleh
karena itu waktu tersebut adalah sangat berharga dan ia memanfaatkan saat
tersebut dengan mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan.
Elmer L. Towns mengatakan; Jangan cemas karena doa yang
belum dijawab, tetapi cemaskanlah doa yang tidak (pernah) dipanjatkan.
Namun Justru sekalipun doa
belum terjawab dan selagi waktu tersebut dianugerahkan kepada kita. Kita harus
setiap saat berdoa.
Liputan6.com, Senin 18 Juni
2012 mencatat penelitian yang dilakukan oleh bagian Kosmologi universitas
Cambridge yang mengatakan bahwa waktu bisa melambat dan akhirnya berhenti sama
sekali. Merujuk kepada teori
Big-Bang…jika waktu dapat muncul, itu juga berarti waktu dapat menghilang.
(bandingkan dengan Efesus 5:16 /Kolose 4:5b)
Perempuan Siro-Fenisia
tersebut tidak menyia-nyiakan waktunya untuk berjumpa dengan Tuhan dan
menaikkan permohonan bagi kesembuhan anaknya.
Bagaimanakah dengan kita? Apakah
kita juga akan memaksimalkan waktu ditengah-tengah kesibukan kita untuk datang berjumpa
dengan Tuhan dan menaikkan isi hati kita kepadaNya?
Kedua, ia
menyadari bahwa Tuhan pasti akan memberikan jawaban yang terbaik pada akhirnya
mengenai permohonanan yang diutarakannya.
Sekalipun ia diijinkan menerima jawaban yang lain dari apa yang
diharapkan apa mulanya.
Renungkanlah puisi berikut ini;
Aku minta kuasa agar aku dipuja sesama. la membuat aku lemah agar rendah hati dan bergantung kepada-Nya. Aku minta segala sesuatu agar aku menikmati kehidupan. la memberi aku kehidupan agar aku menikmati segala sesuatu. Aku tidak selalu memperoleh apa yang kuminta, tetapi doaku selalu terjawab” (sahabatsyurgawi.net)
Firman Tuhan berulang-ulang mengingatkan kita untuk
selalu berdoa.
Efesus 6:18b – berdoa
setiap waktu dalam Roh. Dalam kalimat
“berdoa setiap waktu” secara implicit mengandung makna; ketekunan, kesabaran,
semangat dan gairah.
Wanita tersebut menyadari
ia tidak boleh putus harapan. Sehingga ketika jawaban yang didapatnya berlainan
dengan harapannya tetapi ia yakin pasti ada sesuatu yang Tuhan tetap sediakan
bagi kebaikkan hidupnya. “…
Benar Tuhan, tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang
dijatuhkan anak-anak.”
St. Simeon Metaphrastis mengatakan: "Dia yang terbiasa untuk berdoa harus berjuang dengan segala
ketekunan dan kecermatan, dengan segenap tenaga, perjuangan jiwa dan kerja
keras tubuh, untuk tidak menjadi lesu dan menyerah kepada gangguan-gangguan di
dalam pikirannya,… sementara pikirannya mengembara jauh entah dimana. Namun hendaknya seseorang terlatih dalam
kewaspadaan yang ketat, sehingga ketika pikirannya diserang oleh (banjir)
hal-hal yang tidak berguna, ia tetap menguji dan menyaring semua hal itu, dan
tetap teguh pada kerinduannya yang selalu untuk Allah….”
Jadi,
setiap waktu dan setiap saat, dimanapun kita berada kita harus luangkan waktu
untuk dapat berjumpa dengan Tuhan melalui doa-doa kita. Dengan kata lain apapun
situasinya kita harus tetap berdoa. Dijawab
dengan segera ataupun harus menunggu beberapa lama, kita harus tetap berdoa. Filipi 4:6 – doa dan permohonan dengan ucapan syukur
Mengapa? Karena sudah seharusnyalah kultur kita sebagai
umatNya yang berbeda dengan orang-orang dunia.
Roma 12:12 – bertekun dalam
doa, merujuk kepada konteks ayat 1 – jangan serupa dengan dunia ini…dst. Begitu
juga dalam Kolose 4:2 – bertekun
dalam doa, merujuk kepada konteks 3:5, 12 menjadi manusia baru (pilihan Allah). Sekalipun
Allah Maha Kuasa dan Maha Tahu, Dia selalu ingin berkomunikasi dan berfellowship
dengan kita.
Selanjutnya dengan berdoa kita melatih “manusia rohani”
kita. Ada ruang spiritual di dalam
otak kita (Brick Johnstone – Peneliti
di Universitas Missouri, Liputan6.com, 21
April 2012). Tuhan sudah merancang
setiap individu memiliki sisi jasmani dan rohani. Untuk memberi kekuatan pada jasmani kita kita
memerlukan makanan dan nutrisi. Dan untuk
memberikan kekuatan pada sisi rohani, Firman Tuhan dan doalah yang kita
butuhkan.
Karena doa melibatkan
seluruh fungsi tubuh kita secara holistik, tubuh, roh dan pikiran.. I Kor.
14:14,15. Yudas 20 – berdoa dalam Roh
Kudus.
Dan akhirnya, doa juga menjadi sarana untuk mendukung
saudara-saudara seiman yang memerlukan jamahan Tuhan. Kembali kepada
wanita Siro-Fenisia tersebut, ia menjadi sarana untuk anaknya yang memerlukan
jamahan Kuasa Tuhan. Selanjutnya kita
mengetahui bersama bahwa wanita tersebut memperoleh kelepasan dan kesembuhan,
Bagaimanakah dengan kita
semua, apakah kita sudah menjadi sarana dalam mendukung teman-teman yang sedang
memerlukan pertolongan dari Tuhan? Mari
mulaikah berdoa saat ini. Tuhan
Memberkati kita semua.