Filsafat dan Pesan Moral dalam Film Battleship
Oleh: Daniel Susanto S.Th
Peter Berg (Hancock) agaknya cukup berhasil dalam Battleship, sebuah aksi-petualangan di lautan, di ludara dan daratan berjuang untuk bertahan hidup melawan kekuatan yang sangat kuat. Terinspirasi oleh permainan tempur klasik angkatan laut Hasbro, Bettleship dibintangi oleh Taylor Kitsch sebagai Letnan Alex Hopper, seorang perwira Angkatan Laut yang ditugaskan untuk USS John Paul Jones, Brooklyn Decker sebagai Sam Shane, seorang terapis fisik dan tunangan Hopper, Alexander SkarsgÄrd sebagai Kakak dari Alex Hopper, Komandan Officer Sampson USS; Rihanna sebagai Bintara Raikes, anak buah Alex Hopper dan spesialis senjata pada USS John Paul Jones, dan Liam Neeson Laksamana Shane (ayah Sam Shane).
Sinopsis - "Di Kepulauan Hawaii, ketika sedang mengadakan latihan bersama armada angkatan laut yang terdiri dari beberapa Negara. Namun latihan yang mereka lakukan berubah menjadi sebuah peperangan yang sesungguhnya.
Mereka bertempur dengan pasukan alien yang memiliki kecanggihan teknologi dan sangat kuat dalam persenjataan. Para alien tersebut datang ke bumi dengan sebuah misi untuk membangun pangkalannya di tengah samudra Pasifik. Akhirnya dengan kegigihan dan kerjasama diantara para armada Laut tersebut memperoleh kemenangan yang luar biasa.
Pesan Moral dalam Film Battleship
Pertama, Alien yang memiliki kecanggihan dan teknologi dapat digambarkan sebuah persoalan yang sering kali mengintimidasi kita. Pada awalnya ketika mereka kehilangan sebuah armada Sampson USS, bahkan seorang perwira senior seperti Alex Hopper pun menjadi putus asa, merasa dia tidak mampu memikul tanggung jawab dan beban dipundaknya. Namun ada seorang menyadarkannya bahwa dia harus menjadi kuat agar semua kru tetap memiliki semangat dan berjuang bersama-sama.
Dalam persoalan dan pergumulan yang sering kita hadapi, tidak jarang kita juga akan merasakan keputus-asaan. Pada saat-saat demikia kita memerlukan “encourage” dari seseorang yang dapat membangkitkan semangat dan pengharapan juga iman kita.
Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik. Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. Tetapi kalau seorang jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat menolongnya (Pengkhotbah 4:9-10).
Kedua, di awal film Battleship Hopper memiliki persoalan dengan seorang perwira asal Jepang Nagata. Namun ketika menghadapi armada perang “alien”, mereka menyadari mereka adalah satu tim, mereka bersatu hati, bahu membahu saling mendukung dan akhirnya kemenanganpun diraih. Ingat apa yang terjadi dalam peristiwa menara Babel? Tuhan pun berfirman:
…. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana (Kejadian 11:6b).
Ketiga, setiap kita memiliki potensi yang luar biasa, hanya saja seringkali kita tidak menyadarinya. Sehingga potensi tersebut tidak maksimal. Begitulah awalnya yang terjadi oleh Alex Hopper. Ia menyia-nyiakan potensinya sekalipun usianya telah cukup dewasa (26 tahun). Masing-masing dari kita telah Tuhan beri karuania yang luar biasa (ingat perumpamaan tentang talenta?), maksimalkanlah potensi yang Tuhan berikan tersebut agar berguna bagi sesama kita.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya (Matius 25:15-18).
Keempat, pesan moral selanjutnya yang kita dapat ambil dari film Battleship adalah "sebuah sikap arogan dan tinggi hati akan membuahkan kehancuran." masih pada bagian-bagian awal dari film ini diceritakan bahwa Tim sepak bola Angkatan Laut AS mengatakan pertandingan sepak bola dengan Tim Angkatan Laut Jepang. Yang mana karena sebuah pelanggaran yang dibuat oleh Nagata membuahkan tendangan pinalti bagi Tim AL-AS. Namun karena sikap Alex Hopper kesempatan tersebut gagal membuah sebuah goal dan kekalahanlah yang didapat bagi Tim AL-AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar