Dapatkah Biji Mangga menjadi Pohon Semangka?
Oleh : Daniel Susanto S.Th
Aku dan teman-temanku adalah sebuah pohon Mangga, kami berasal dari berbagai spesies yang berbeda-beda; ada Mangga Harum Manis, Mangga Golek, Mangga Telor, dll.
Kami diletakkan di sebuah lahan atau tempat, sehingga kami bagaikan satu koloni mangga dari berbagai jenis tanaman mangga. Di koloni itu, aku dapat mengenal banyak teman baik dari spesies yang sama atau dari spesies yang lain. Ada di antara mereka yang sudah mulai menghasilkan buah yang menguning dan mengeluarkan aroma yang khas, maklumlah mereka sudah mulai masak. Ada juga yang buahnya dalam proses pematangan seperti aku dan bahkan ada yang baru mulai berbentuk memiliki kembang buah mangga.
Tetapi, ada juga beberapa koloni tanaman lain yang ada dalam lahan dimana kami tumbuh. Itulah tempat dimana para buah Semangka tinggal dan tumbuh.
Satu saat, ada sebuah pohon Semangka yang memboikot. Konon tindakan memboikotnya disebabkan karena dia merasa pupuk dan nutrisi yang dia dapat tidak sama dengan nutrisi yang kami terima dari Petani buah yang menanam kami. Sehingga si Semangka itu menunjukkan ciri-ciri tidak akan menghasilkan buah pada musim berikutnya.
Akhirnya para pekerja yang ada dalam kebun itu hampir kehabisan akal. Bagaimana tidak? Karena ketika si Semangka ini dicoba untuk di ajak berdialog, dia selalu menghindar bersembunyi di antara dedaunan yang ada.
Terpaksa diusulkan agar dicari sebuah tanaman yang dapat menggantikan fungsi si Semangka Pemboikot itu oleh para Pekerja Kebun.
Hari terus berlalu dan waktu untuk Semangka berbuahpun tiba. Namun karena dia tidak menunjukkan tanda-tanda yang kooperarif, sekalipun ternyata pupuk dan nutrisi yang dia terima sama dengan kami, maka ada sebuah pohon yang ditunjuk oleh Pekerja Kebun itu untuk menggantikannya.
Pohon itu adalah Aku, sebuah spesies pohon Mangga. Sebuah spesies Mangga, diminta untuk berbuah Semangka
Tentu saja ini mengagetkan aku dan juga beberapa teman pohon Mangga yang sangat akrab dengan aku. Pikirku, manakah mungkin sebuah pohon Mangga menghasilkan buah Semangka. Aku memang harus menghasilkan buah, tapi itu bukanlah buah Semangka. Tetapi buah Mangga!
Kalau untuk menjadi fungsi yang lain, aku dapat melakukannya. Aku akan membantu mengurangi polusi udara, aku juga akan menjadi tempat berteduh bagi orang yang merasa kepanasan, aku akan membantu tanah untuk menampung air hujan yang turun ke bumi. Asalkan jangan paksa aku menghasilkan buah Semangka, karena aku adalah Pohon Mangga.
Kalau Tuhan yang merubah biji Mangga menjadi pohon Semangka, pasti bisa!
Tapi kalau manusia yang memaksakannya, tidak akan mungkin! Itu konyol!
Kalau dengan rekayasa genetik, barangkali bisa dan butuh waktu lama, tapi kalau lagi ingin makan buah Semangka saat ini juga, untuk apa bersusah payah membuat eksperimen biji Mangga diubah gennya jadi Semangka, cari saja orang yang jual buah Semangka. Pasti ada pasar atau toko yang jual!
Alasan Klise, untuk mengasah otak atau agar hal-hal baru tercipta………mmmmmmmmm gak banget deh………
Biji Mangga akan menjadi pohon Mangga dan berbuah Mangga. Memaksakan biji Mangga menjadi pohon Semangka dan berbuah Semangka akan mematikan biji Mangga itu dan tidak akan ada hasilnya, baik pohon Mangga atau pohon Semangka!!!!!!!!!
Seperti seorang Bijak yang memberi beberapa nasehat bijaknya demikian:
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati
.... tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar