Ikutlah teladan Tuhan yang melayani!
Oleh : Daniel Susanto S.Th
Desember telah tiba, sebentar lagi kita akan bersama-sama merayakan hari Natal. Ayat-ayat dalam Alkitab yang menceritakan kisah Natal akan dikumandangkan di berbagai tempat dan gereja. Kali ini kita akan merenungkan bersama-sama sebuah ayat yang menyatakan maksud kedatangan Yesus
Natal adalah hari yang selalu dinantikan oleh umat Kristen, oleh kita semua sebagai anak-anak-Nya. Namun saat ini Natal ternyata juga menjadi moment yang dinantikan oleh mereka diluar Kristen. Karena, moment ini adalah kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan menjual segala macam hiasan-hiasan, hadiah, kue, kartu dan pakaian yang bernuansa Natal.
Alangkah dangkalnya jika Natal hanya diukur dan dipahami sebatas aksesoris-aksesorinya saja. Natal yang sesunguhnya melebihi dari segala macam pernak-pernik tersebut. Sebab Natal sesungguhnya adalah kepedulian Allah kepada manusia agar manusia dapat mengenal-Nya dengan benar. Sehingga manusia itu sendiri dapat diselamatkan dari hukuman dosa
Seperti ada tertulis:
Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal. (Yohanes 3:16 – BIS)
Nah, Jika Allah telah terlebih dulu peduli dan memberikan hadiahnya kepada kita umat manusia. Apakah yang dapat kita berikan kepada Dia sebagai ucapan syukur kita?
Efesus 5:1 mengatakan;
Kalian adalah anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, sebab itu kalian harus berusaha mengikuti teladan Allah. BIS (Bahasa Indonesia Sehari-hari)
kalian harus berusaha mengikuti teladan Allah. Dalam dimensi terjemahan yang lain dikatakan; Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih (TB).
Mengikuti teladan Allah = penurut-penurut Allah atau meniru karakter / sifat Allah. Itulah yang harusnya menjadi perenungan dalam setiap perayaan Natal kita.
Matius 20:28 mengatakan; “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (TB)
“…. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:3-8 – TB)
Teladan yang harus kita ikuti adalah mengasihi dan melayani, kepada Allah dan juga kepada manusia.
Sekalipun dalam suasana Natal, kita perlu menengok sebuah ayat, yang saat kita di Sekolah Minggu dulu sering kita hafalkan: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu...”
Barangkali ada di antara kita yang tidak memiliki banyak harta, namun memiliki kreatifitas yang luar biasa. Persembahkanlah kreatifitas tersebut bagi kemuliaan Tuhan. Atau barangkali ada yang hanya menjadi pegawai rendahan, tidak seperti orang-orang lain yang menjadi pengusaha yang sukses. Persembahkanlah keberadaan Anda sebagaimana Anda adanya dan bekerjalah dengan tekun. Itulah persembahan Anda kepada Tuhan.
Firman Tuhan melalui Rasul Paulus mengingatkan kita tentang hal ini;
“ Saudara-saudara yang menjadi hamba! Dalam segala hal, hendaklah kalian taat kepada tuanmu yang di dunia ini. Janganlah taat kepada mereka hanya pada waktu mereka sedang mengawasi kalian, karena kalian ingin dipuji. Taatilah mereka dengan hati yang ikhlas, karena kalian menghormati Tuhan.
Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia. Ingatlah bahwa kalian akan menerima upah dari Tuhan. Apa yang disediakan Tuhan untuk umat-Nya, itulah yang akan diberikan kepadamu. Sebab majikan yang sebenarnya sedang dilayani oleh kalian adalah Kristus sendiri.” (Kolose 3:22-24 – BIS)
Dan akhirnya, marilah kita memaknai Natal tahun ini dengan mengikuti teladan-Nya yang datang untuk mempersembahkan hidup-Nya dan melayani Allah juga umat manusia. Persembahkanlah totalitas hidup kita agar dapat memuliakan Dia, seperti halnya para gembala-gembala dan Majus menyembah Dia. Tuhan memberkati dan Selamat Hari Natal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar