Oleh : Daniel Susanto S.Th
9. TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN,
apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. 10. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi
teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya
Allah yang adil. 11. Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan
orang-orang yang tulus hati; 12. Allah adalah Hakim yang adil
dan Allah yang murka setiap saat. 13. Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur
busurnya dan membidik. 14. Terhadap dirinya ia
mempersiapkan senjata-senjata yang mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi
menyala. 15. Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman dan
melahirkan dusta. 16. Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri
jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya. 17. Kelaliman yang dilakukannya kembali menimpa kepalanya,
dan kekerasannya turun menimpa batu kepalanya. 18. Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya,
dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
Setiap orang pasti memiliki persoalan-persoalan dan harapan semua orang
adalah untuk terluput dari setiap masalah.
Namun apa yang terjadi? Tidak ada
seorangpun yang dapat luput dari masalah.
Seperti kata seorang penyair “Tuhan tidak menjanjikan selalu ada panas,
atau selalu akan hujan. Tetapi Dia
menjajikan sebuah kekuatan dan hikmat untuk menghadapi itu semua.”
Dalam bacaan kita hari ini Mzm 7:9-18. Berlatar belakang kisah Daud dan Kush, orang Benyamin. Banyak para penafsir mengatakan sangat mungkin masalah yang dihadapi Daud adalah sama dengan apa yang terjadi di 2 Samuel 16:5-8 hujatan dan fitnahan keturunan Saul terhadap Daud (mengingat Saul berasal dari dari keturunan Benyamin).
Dalam bacaan kita hari ini Mzm 7:9-18. Berlatar belakang kisah Daud dan Kush, orang Benyamin. Banyak para penafsir mengatakan sangat mungkin masalah yang dihadapi Daud adalah sama dengan apa yang terjadi di 2 Samuel 16:5-8 hujatan dan fitnahan keturunan Saul terhadap Daud (mengingat Saul berasal dari dari keturunan Benyamin).
Bagaimanakah respon Daud dalam menghadapi hal tersebut?
Saya menemukan beberapa hal yang Daud responi dalam menghadapi Fitnahan
dari orang-orang yang memusuhinya.
1. Tetap berpegang pada keyakinan Iman bahwa Tuhan yang
disembahnya adalah Tuhan yang Maha Adil. (ayat. 9, 11, 12)*banyak orang yang
meninggalkan Tuhan karena orang tersebut merasa bahwa masalahnya lebih besar
dari pada Tuhan. Dan mempertanyakan
dimana keadilan Tuhan? Kemudian mencari
kompensasi atas masalah tersebut dengan; Mabuk, Narkoba atau melakukan
kejahatan yang lebih buruk dari pelaku yang menyakitinya.
2. Tetap merendahkan dirinya di hadapan Tuhan (ayat.
9)…hakimilah aku…dst. *Intinya instropeksi diri dan
tidak merasa dirinya paling benar dari orang lain.
3. Tetap punya kerinduan untuk memuji Tuhan (ayat. 19)
dan bukan menghujat Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan. *Setiap persoalan apapun itu,
adalah cara Tuhan untuk memproses diri kita agar lebih menjadi dewasa baik
mental dan rohani.
Mengapa Daud punya kemantapan yang demikian?
1.
Daud mengerti bahwa
perbuatan jahat seseorang adalah sia-sia. (ay. 16-17). *Ada hukum tabur - tuai yang
berlaku dalam kehidupan ini. Kalau dalam bahasa motivator zaman sekarang “hukum
tarik-menarik/ Law of Attractive”
2. Daud Menyadari jika kejahatan dibalas dengan
kejahatan, maka kejahatan itu akan mengikat dirinya, bahkan ia sangat berhati-hati agar jangan terjebak pada perbuatan yang lebih jahat dari orang jahat manapun. (ay. 13, 14 dan 15) Bandingkan
dengan Mzm 37:1-8
Kesimpulan / penutup:
Sebagaimana Daud dalam menghadapi orang-orang yang memusuhinya, ia tetap berpegang pada keyakinannya kepada Tuhan dan bukan mencari jalan pintas yang akhirnya menimbulkan masalah baru atau menambah keruetan masalah tersebut . Namun Daud tetap dapat memuji Tuhan. (bandingkan dengan pernyataan Paulus, bersukacitalah dalam segala hal…”segala berarti dalam kondisi apapun”… tetap berpikir positif karena Tuhan kita Mahakuasa, Maha Adil tidak pernah membiarkan umatNya dia selalu menyertai kita.
Sebagaimana Daud dalam menghadapi orang-orang yang memusuhinya, ia tetap berpegang pada keyakinannya kepada Tuhan dan bukan mencari jalan pintas yang akhirnya menimbulkan masalah baru atau menambah keruetan masalah tersebut . Namun Daud tetap dapat memuji Tuhan. (bandingkan dengan pernyataan Paulus, bersukacitalah dalam segala hal…”segala berarti dalam kondisi apapun”… tetap berpikir positif karena Tuhan kita Mahakuasa, Maha Adil tidak pernah membiarkan umatNya dia selalu menyertai kita.
Ketika
Yesus di Fitnah dan di salib, bahkan ia
memberikan pengampunan kepada mereka yang melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar