Hi, guest ! welcome to Livebebetter!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Rabu, 22 Mei 2013

Ketika Fitnah Datang, Apa yang Harus Dilakukan??? – Belajar dari Daud!


Oleh : Daniel Susanto S.Th

 9. TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.  10. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil. 11. Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; 12. Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat. 13. Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik. 14. Terhadap dirinya ia mempersiapkan senjata-senjata yang mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi menyala. 15. Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta. 16. Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya.  17. Kelaliman yang dilakukannya kembali menimpa kepalanya, dan kekerasannya turun menimpa batu kepalanya. 18. Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
Setiap orang pasti memiliki persoalan-persoalan dan harapan semua orang adalah untuk terluput dari setiap masalah.  Namun apa yang terjadi?  Tidak ada seorangpun yang dapat luput dari masalah.  Seperti kata seorang penyair “Tuhan tidak menjanjikan selalu ada panas, atau selalu akan hujan.  Tetapi Dia menjajikan sebuah kekuatan dan hikmat untuk menghadapi itu semua.”   
Dalam bacaan kita hari ini Mzm 7:9-18. Berlatar belakang kisah Daud dan Kush, orang Benyamin.  Banyak para penafsir mengatakan sangat mungkin masalah yang dihadapi Daud adalah sama dengan apa yang terjadi di 2 Samuel  16:5-8 hujatan dan fitnahan keturunan Saul terhadap Daud (mengingat Saul berasal dari dari keturunan Benyamin).
Bagaimanakah respon Daud dalam menghadapi hal tersebut?
Saya menemukan beberapa hal yang Daud responi dalam menghadapi Fitnahan dari orang-orang yang memusuhinya.
1.  Tetap berpegang pada keyakinan Iman bahwa Tuhan yang disembahnya adalah Tuhan yang Maha Adil. (ayat. 9, 11, 12)*banyak orang yang meninggalkan Tuhan karena orang tersebut merasa bahwa masalahnya lebih besar dari pada Tuhan.  Dan mempertanyakan dimana keadilan Tuhan?  Kemudian mencari kompensasi atas masalah tersebut dengan; Mabuk, Narkoba atau melakukan kejahatan yang lebih buruk dari pelaku yang menyakitinya.
2.   Tetap merendahkan dirinya di hadapan Tuhan (ayat. 9)…hakimilah aku…dst. *Intinya instropeksi diri dan tidak merasa dirinya paling benar dari orang lain.
3.   Tetap punya kerinduan untuk memuji Tuhan (ayat. 19) dan bukan menghujat Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan. *Setiap persoalan apapun itu, adalah cara Tuhan untuk memproses diri kita agar lebih menjadi dewasa baik mental dan rohani.
Mengapa Daud punya kemantapan yang demikian?
1.   Daud mengerti bahwa  perbuatan jahat seseorang adalah sia-sia. (ay. 16-17). *Ada hukum tabur - tuai yang berlaku dalam kehidupan ini. Kalau dalam bahasa motivator zaman sekarang “hukum tarik-menarik/ Law of Attractive”
2.   Daud Menyadari jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, maka kejahatan itu akan mengikat dirinya, bahkan ia sangat berhati-hati agar jangan terjebak pada perbuatan yang lebih jahat dari orang jahat manapun. (ay. 13, 14 dan 15) Bandingkan dengan Mzm 37:1-8
Kesimpulan / penutup: 
Sebagaimana Daud dalam menghadapi orang-orang yang memusuhinya, ia tetap berpegang pada keyakinannya kepada Tuhan dan bukan mencari jalan pintas yang akhirnya menimbulkan masalah baru atau menambah keruetan masalah tersebut .  Namun Daud  tetap dapat memuji Tuhan.  (bandingkan dengan pernyataan Paulus, bersukacitalah dalam segala hal…”segala berarti dalam kondisi apapun”… tetap berpikir positif karena Tuhan kita Mahakuasa, Maha Adil tidak pernah membiarkan umatNya dia selalu menyertai kita.
Ketika Yesus di Fitnah dan di salib,  bahkan ia memberikan pengampunan kepada mereka yang melakukannya.

Tidak ada komentar: